Senin, 27 Agustus 2012

Cerpen

 Cita-cita Rudi

oleh : Nilla Yusnilla



“jadi, kamu akan tetap melanjutkan kuliahmu di kota?” Tanya ibu sambil membantuku melipat pakaianku tanpa melirik ke arahku.
Nada suaranya terdengar sedih. Bagaimana tidak, aku akan meninggalkannya dan melanjutkan kuliah di salah satu universitas terbaik di kota, merupakan suatu kebanggaan tersendiri buatku bisa di terima kuliah di salah satu universitas terbaik menginggat banyak yang tidak lulus ujian penerimaan mahasiswa. Aku tinggal di desa kecil yang kebanyakan warganya memilih berhenti sekolah dan mengikuti jejak orang tua mereka sebagai petani. Pendidikan paling tinggi warga desa hanyalah SMP, itupun cuma ada beberapa orang saja. Menurut mereka, asal sudah pintar membaca, menulis dan berhitung sudah cukup. Sekolah tinggi juga hanya akan buang-buang waktu, uang dan tenaga saja karena yang paling penting sekarang uang. Pendidikan tinggi tanpa uang juga tidak ada gunanya. Aku salah satu orang yang tidak setuju dengan pendapat itu. Menurutku, pendidikan itu penting agar kita bisa mencetak generasi yang terdidik dan berkualitas yang bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Aku sendiri terlahir bukan dari keluarga yang berkecukupan, malah bisa dikatakan keluargaku hidup dalam kesederhaan. Aku tinggal bersama ayah dan ibuku di gubuk yang berlantai tanah, atap dan dindingnya sudah banyak yang bolong. Ayah hanya seorang buruh tani yang menggarap sawah milik orang lain yang penghasilannya cuma cukup buat makan saja. Ibu membantu perekonomian keluarga dengan membuat kue dan menitipkannya di warung-warung milik tetangga, kadang juga menjadi buruh cuci yang penghasilannya pun tidak seberapa. Aku sering merasa kasihan melihat ayah dan ibu. Mereka sudah tua dan sudah mulai sakit-sakitan. Semestinya sekarang mereka istirahat dan menikmati masa tua mereka, tapi, bagaimana kami akan makan kalau mereka tidak bekerja. Aku sebagai anak tunggal merasa bertanggung jawab penuh, biaya sekolah semasa SMA tidak aku bebankan ke mereka. Selama SMA aku bekerja apa saja, dari menjadi buruh bangunan, menjadi kuli di pasar sampai menjadi tukang ojek, walau tidak jarang aku jadi bahan ejekan teman-teman satu sekolah karena hal tersebut. Tapi, aku tidak pernah ambil pusing ejekan mereka. Biar saja mereka mengejekku semau mereka, ang terpenting aku bisa hidup mandiri dengan hasil keringatku sendiri tidak seperti mereka yang bisanya mengejek saja. Sampai akhirnya aku lulus SMA dengan nilai yang terbilang cukup karena aku harus benar-benar membagi waktu antara belajar dan bekerja.
Sekarang aku berencana melanjutkan kuliah di kota. Walau mungkin nanti saya akan serba kekurangan dan biaya hidup di kota yang sangat besar, mulai dari ngekos, uang makan, uang kuliah dan lain sebagainya. Tapi, niat untuk kuliah sudah bulat.
“Iya, bu. Saya diterima di salah satu universitas terbaik di kota.” Kataku sambil melipat pakaian dan memasukkannya ke dalam ransel butut berwarna hitam, ransel kesayangan yang setia menemaniku melewati suka duka masa SMA.
“Tapi, ayah tidak punya biaya untuk kamu kuliah di kota, nak.” Kata ayah sambil terbatuk. “kamu tau sendirikan penghasilan ayah tidak seberapa hanya cukup untuk makan saja, itu juga kadang masih kurang. Sedangkan biaya kuliah di kota kan mahal.”
“ayah dan ibu tidak usah khawatir. Biaya kuliah Rudi, biar jadi tanggung jawab Rudi sendiri. Sesampai di kota Rudi akan kerja.” Kataku sambil memandang ayah dan ibu bergantian. Mencoba meyakinkan mereka.
“Tapi, nyari kerja di kota itu susah loh, Rud. Trus nanti kamu juga akan tinggal dimana, kita kan tidak punya keluarga yang tinggal di kota.” Ibu berkata sambil berjalan pelan ke arah meja makan dan mulai membuat adonan kue.
“ibumu benar, Nak. Pendidikan kuliah memang penting tapi kita juga harus sesuaikan dengan kemampuan kita sampai dimana. Untuk menjadi pintar itu tidak hanya bisa didapatkan di bangku sekolah atau kuliah. Kita bisa mendapatnya di luar sekolah atau kuliah.” Ayah kembali terbatuk. “gelar yang didapatkan saat kuliah itu tidak penting, yang terpenting itu adalah ilmu yang kita miliki, banyak orang di luar sana yang tidak kuliah tapi lebih berpendidikan dari orang yang kuliah.”
Aku menarik nafas panjang. Kutatap ayah dan ibu bergantian. Ayah sedang terbatuk-batuk dan ibu yang tengah mengaduk adonan kue lapisnya.
“ayah, ibu. Alhamdulillah waktu Rudi ikut tes masuk universitas kemarin, Rudi bertemu dengan teman Rudi. Kebetulan teman Rudi ini punya food centre dan meminta Rudi untuk menjadi salah satu karyawan di sana. Penghasilannya tiap bulan lumayan. Dan kalau untuk masalah tempat tinggal Rudi akan ngekos di salah satu kos dekat kampus, sewa perbulannya juga tidak terlalu besar. Jadi ayah dan ibu tidak usah khawatir, Rudi bisa jaga diri baik-baik kok.”
Ibu berhenti mengaduk adonan kuenya dan berjalan pelan ke arahku kemudian duduk di sampingku, membelai lembut rambutku dan berkata, “baiklah, jika itu memang keputusanmu ibu merestui. Silahkan kamu kuliah di kota dan kejar cita-citamu itu. Ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu.” Ibu berkata dengan mata berkaca-kaca.
“Ayah juga merestui keputusanmu, nak. Ayah yakin apa yang menjadi keputusanmu adalah yang terbaik bagimu. Doa ayah dan ibu akan selalu menyertaimu.”
Aku terharu sekali mendengar perkataan ayah dan ibu. Mereka benar-benar bijaksana. Dalam hati aku berjanji untuk tidak akan pernah mengecewakan mereka.
“Terima kasih ayah, ibu. Rudi janji Rudi akan belajar bersungguh-sungguh. Jika nanti Rudi sudah lulus dan Rudi sudah bisa mengapai apa yang Rudi cita-citakan menjadi ketua MPR atau menjadi seorang Menteri, Rudi akan mengubah kehidupan kita menjadi lebih layak. Kita tidak usah lagi tinggal di gubuk ini, ayah dan ibu juga tidak usah repot-repot kerja lagi.” Kataku dengan semangat yang membara-bara. “semua keinginan ayah dan ibu akan Rudi penuhi, kita akan bahagia dan orang-orang akan menghormati kita.”
“Amin. Ayah dan ibu akan selalu mendoakan apa yang kamu cita-citakan bisa tercapai.” Kata ayah sambil tersenyum lebar.

Esok harinya,
Satu jam lagi bis jurusan kota akan datang menjemputku. Aku duduk di tepi tempat tidur di dalam kamarku yang sempit yang hanya berukuran tiga kali tiga meter. Kupandangi sekeliling kamarku. Didingnya sudah banyak yang bolong, cat putihnya sudah hampir berwarna coklat muda. Lemari kayu berwarna coklat yang sudah tua berdekatan dengan meja belajar yang dipenuhi buku-buku. Sebentar lagi aku akan meninggalkan semuanya. Aku memakai bajuku, kaos oblong berwarna hitam dan celana jeans yang sudah lusuh kemudian memakai sepatu kets biru. Kupandangi diriku di cermin, menawan seperti biasa. Kuambil ransel dan berjalan keluar kamar setelah sebelumnya memakai kameja lengan panjang biru kesayangku. Aku kini duduk di ruang tamu sambil memandang sekitar. Kursi tamu dari kayu yang warnanya sudah pudar, meja kecil di tengah dengan taplak meja berwarna hijau muda. Di sisi kanan ruang tamu ada meja makan yang sangat sederhana. Aku akan merindukan suasana rumahku.
Suara klakson bis membuyarkan lamunanku. Aku keluar sambil menenteng ranselku, tidak banyak yang aku bawa hanya beberapa pasang pakaian, kartu-kartu identitas diri dan uang seratus tujuh puluh lima ribu rupiah, tabungan ibu dari hasil jualan kue selama dua bulan.
“ayah, ibu. Rudi pamit. Jaga kesehatan dan jangan lupa doanya untuk Rudi.” Kataku dengan mata berkaca-kaca sambil mencium tangan ayah dan ibu bergantian.
“tentu, nak. Tentu saja ayah dan ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu.” Ibu menanggis haru sambil memelukku erat.
Ayah hanya diam, tidak berbicara sedikitpun tapi air mata ayah cukup untuk mewakili semuanya. Aku jadi tidak tega meninggalkan mereka. Tapi, ada hal yang harus saya lakukan, aku harus bisa mencapai semua impianku agar bisa membahagiakan mereka dan membuat mereka bangga. Aku berebalik sekali lagi sebelum naik ke bis. Hatiku benar-benar sedih harus meninggalkan mereka. Ayah dan ibu hanya melambaikan tangan dan linangan air mata yang mengantar kepergianku untuk menuntut ilmu. Perlahan-lahan bis berjalan, aku berbalik melihat mereka sampai akhirnya bis berbelok di ujung jalan dan mereka sudah tak terlihat. Aku menarik nafas panjang dan menguatkan diriku.
***

Sesampai di kota aku langsung mulai menata hidup. Sepulang kuliah langsung ke tempat kerja. Jarak antara tempat kos dan tempat kerjaku hanya sekitar tiga ratus meter, aku lebih memilih berjalan kaki untuk menghemat biaya. Setiap hari makan dengan menu yang sama, kalau buka mie instant yah telur. Sesekali makan diluar apalagi pas habis gajian. Aku benar-benar berhemat. Biaya hidup kutekan, tidak membeli hal yang tidak terlalu kuperlukan. Harus kejam pada diri sendiri kalau tidak aku akan kewelahan membiayai kuliah dan biaya hidup. Aku tidak mungkin minta pada orang tua di kampung.
Aku berencana pulang ke kampung halaman minggu ini. kuliah sedang cuti dan aku juga sudah dapat izin dari tempat kerja. Kubuka tabunganku, setelah kuhitung uang yang ada di tabunganku ada tiga juta enam ratus tujuh puluh ribu. Aku puas melihatnya, hasil kerja kerasku selama ini. dua juta akan aku beri ke ayah dan ibu kumasukkan ke dalam amplop berwarna putih kemudian di depan aku tulis ‘ini hasil kerja kerasku untuk ayah dan ibuku’, sejuta akan kupakai untuk biaya pulang dan membeli beberapa buah tangan untuk ayah dan ibu sedang enam ratus tujuh puluh ribu akan aku simpan dan akan aku gunakan nanti untuk biaya hidup sepulang dari kampung.
Aku menelpon ke kampung, ke rumah salah satu tentangga yang memiliki hp. Setelah tersambung aku minta tolong agar bisa bicara dengan ayah dan ibu.
“Halo, assalamu alaikum.” Suara lembut ibu terdergar
“waalaikum salam. Ibu dan ayah, apa kabar?”
“Alhamdulillah, kami baik-baik saja, nak. Kamu apa kabarnya, nak?”
“Alhamdulillah baik, bu. Aku menelpon untuk memberitahukan ibu kalau Insya Allah hari minggu nanti aku akan pulang. Aku kangen ayah dan ibu. Aku kangen sekali dengan masakan ibu.”
“ibu dan ayah juga kangen kamu, nak. Pulanglah cepat, ibu akan masakkan semua makanan kesukaan kamu.”
Rasa rinduku ke ibu sedikit terobati setelah mendengar suaranya di telpon.
Aku kemudian menelpon agen bis dan memesan tempat duduk untuk perjalanan pulangku nanti pada hari minggu, kemudian memberi alamatku. Agen bis mengatakan kalau bis akan berangkat jam delapan pagi.  Hari sabtu besok aku berencana ke pasar, membeli oleh-oleh untuk ayah dan ibu. Aku akan membelikan mukenah dan baju baru untuk ibu, mukenah yang ibu miliki sudah agak usang dan sudah dua idul fitri ini ibu selalu menggunakan mukenah yang sama. Sedang ayah akan aku beri baju kokoh dan jaket baru, ayah tidak memiliki jaket. Malam ini aku masih makan mie instant dan telur. Aku jadi kangen masakan ibu. ah, pengen cepat-cepat hari minggu rasanya.
Keesokan harinya aku berangkat ke pasar menggunakan angkot. Jarak pasar dari tempat kos lumayan jauh sekitar dua kiloan. Sesampai di pasar aku langsung ke sentra penjualan mukenah, membeli mukena untuk ibu kemudian mencarikannya baju, aku menemukan baju yang pas untuk ibu dengan harga yang murah. Lalu mencari baju kokoh dan jaket untuk ayah. Setelah semuanya dapat aku berkeliling mencari pakaian yang cocok untukku. Aku membeli dua stel baju dan celana. Setelah aku rasa cukup aku berjalan ke toko kado, membungkus oleh-oleh untuk ayah dan ibu, aku memilih pembungkus kado berwarna merah marun, warna favoritku lalu menulis di kertas di kartu ucapan ‘untuk ayah dan ibu tercinta’. Setelah beres, aku pulang ke kos.
Aku harap oleh-oleh ini bisa membuat mereka senang. Aku semakin tidak sabar menunggu esok.

ayah dan ibu sabar yah, sebentar lagi aku akan pulang. Aku sangat merindukan ayah dan ibu. aku rindu masakan ibu, aku rindu gubuk kita, aku rindu kasih sayang ayah dan ibu. aku rindu ayah dan ibu, aku rindu kalian…

***

Di desa yang tenang, di dalam sebuah gubuk kecil yang dindingnya sudah banyak yang berlubang. Sepasang suami isri tengah harap-harap cemas menanti kepulangan anak semata wayangnya. Di atas meja makan sudah tersedia masakan-masakan yang special ibu masak untuk menyambut kepulangan anaknya dengan harapan anaknya akan senang.
Pintu rumah yang terbuat dari tripleks diketuk. Wajah kedua orang tua itu langsung ceria, anaknya sudah datang. Mereka bergegas ke arah pintu dan membukannya.
Wajah mereka langsung berubah ketika pintu terbuka. Dua polisi berseragam lengkap kini berdiri di atas teras rumanya. Yang satunya tinggi dan berisi sedangkan yang satunya agak kurus. Ditangan polisi yang tinggi dan berisi itu ada dua bingkisan kado dan ransel.
“selamat pagi. Apa betul ini rumah Rudiansyah?” kata polisi yang kurus.
“iya benar. Kami orang tuanya. Ada apa yah, pak, apa ada sesuatu yang terjadi dengan anak kami ?”
“saudara Rudiansyah meninggal bersama dengan delapan korban lainnya dalam sebuah kecelakaan. Bis yang dia tumpangi remnya blong yang mengakibatkan bis itu terguling. Anak ibu dan bapak, Rudiansyah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Ini barang-barang saudara Rudiansyah yang kami temukan di TKP.” Kata polisi kurus itu lagi.
Wanita yang tak lain adalah ibu Rudi menanggis histeris. Ayahnya mengambil kado dan ransel yang di bawa polisi itu. Dia tak kuasa menahan tanggisnya begitu membaca kartu ucapan dan tulisan di amplop yang tertempel di atas kado tersebut.
***

Terima kasih ayah, ibu. Rudi janji Rudi akan belajar bersungguh-sungguh. Jika nanti Rudi sudah lulus dan Rudi sudah bisa mengapai apa yang Rudi cita-citakan menjadi ketua MPR atau menjadi seorang Menteri, Rudi akan mengubah kehidupan kita menjadi lebih layak. Kita tidak usah lagi tinggal di gubuk ini, ayah dan ibu juga tidak usah repot-repot kerja lagi.
semua keinginan ayah dan ibu akan Rudi penuhi, kita akan bahagia dan orang-orang akan menghormati kita.
Aku menelpon untuk memberitahukan ibu kalau Insya Allah hari minggu nanti aku akan pulang. Aku kangen ayah dan ibu. Aku kangen sekali dengan masakan ibu…

foto


Jumat, 18 Mei 2012

IPA dan PERKEMBANGAN KONSEP TEKNOLOGI

Nama : Yusnillah Sari

N P M : 43111062

Dosen  : Dra. Andi Nilwana, M.Si

Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar



IPA dan Perkembangan konsep teknologi

1.    Perkembangan IPA dan Konsep Teknologi

Perkembangan IPA
   
Ilmu pengetahuan Alam berkembang dalam abad sementara manusia berusaha/mencoba menjelaskan mengenai benda-benda dialam di sekelilingnya yang tidak diketahuinya. Astronomi sangat boleh jadi merupakan pengetahuan tertua, karena seperti matahari, bulan, bintang yang demikian mudah disaksiakan sangat bersangkutpaut dengan kegiatan mereka sehari-hari.
    Dalam ilmu pengetahuan alam, setiap pengindraan yang dinyatakan menurut sebuah alat ukur, akan diubah menjadi konsep ilmuan, ilmuan tidak akan lupa menggunakan penalaran-penalaran induktif yang akan berubah ke penalaran deduktif. Akan tetapi setelah banyak diadakan eksperimen mulailah ilmuan menyusun suatu teory yang selanjutnya iya akan menguji teory itu dengan sangat kritis.
 Dalam usahanya menyelidiki teory tersebut agar berguna semaksimal mungkin. Teory yang baik akan dapat meramalkan bahwa dapat menunjukkan adanya fakta yang belum diketahui, namun dapat dibuktikan oleh eksperimen-eksperimen lebih lanjut misalnya setelah Maswel mengemukakan teorinya tentang elektromagnet, maka Hertz mencari gelombang radio dan Marconi berhasil membuat pesawat radio.
Semua keahlian ilmu berdasarkan dalam empat pandangan utama yaitu Matematika, Fisika, Biologi, dan ilmu sosial. Matematika menelaah hubungan antara bilangan, bentuk dan lambang logis lainnya. Ilmu fisika menelaah bagian-bagian alam semesta yang tidak bernyawa. Biologi menelaah tentang hidup, materi kehidupan. Ilmu sosial menelaah tentang perilaku manusia baik kolektif maupun individual.
Dari keempat pandangan tersebut bukan merupakan bidang tertutup, tetapi berkaitan satu sama lain. Kecenderungan saling mengisi satu sama lain akan tampak jelas dengan munculnya ilmu-ilmu interdisiplin misalnya biostronaotika merupakan suatu hibrid antara biologi, astronotika dan fisika. Ruang angkasa dipelajari akibat perjalanan keruang angkasa pada tubuh manusia.
Bila ditinjau dari segi konsep-konsep IPA, menjelang permulaan abad ke-20, terjadi perkembangan fundamental yaitu dari IPA klasik menjadi IPA modern. Konsep-konsep IPA modern diturunkan dari sistem mikroskopis yaitu sistem yang mempelajari dalam skala kecil seperti molekul, atom, elektron dsb. Adapun perbedaan antara konsep IPA klasik dan IPA modern berdasar pada mekanikannya yaitu :
    Mekanika klasik : semua variable dinamis (sistem yang ditinjau seperti posisi, energi) adalah observasi. Observable adalah variable dinamis yang dapat diukur, continue (mempunyai sembarang harga).
    Mekanika Modern : tidak semua variable dinamis adalah observable, discontinue (memiliki harga tertentu).
Hubungan antara IPA dan teknologi dapat dikategorikan dalam dua bentuk yakni hubungan langsung dan hubungan tidak langsung. Hubungan tidak langsung terjadi mulai kira-kira sekitar abad ke-13 sampai pertengahan abad ke-19. Sedangkan sebelum itu teknologi dikembangkan berdasarkan kaidah-kaidah yang diperoleh dari pengalaman, bukan dari penemuan-penemuan IPA. Pada tahap ini teknologi dapat dikatakan berdiri sendiri, tidak atas dasar prinsip-prinsip yang lebih dahulu dikembangkan oleh IPA misalnya dalam teknologi arsitektur piramida-piramida di mesir, kuil-kuil di Mesopotamia dsb.
    Perkembangan selanjutnya memperlihatkan bahwa konsep-konsep IPA yang menunjang teknologi yang bersangkutan dikaji secara mendalam. Hubungan antara IPA dan teknologi pada abad ke-20 ditandai dengan perkembangan teknologi modern. Pada abad ini kebanyakan industri kimia memproduksi plastik dan bahan-bahan polimer lainnya dari petrolium dan gas alam. Hal ini dimungkinkan karena pengetahuan struktur materi dapat membantu memahami sifat-sifat mekanik dan listrik magnet bahan-bahan. Sebagai contoh, polimer dapat membantu dalam teknologi struktural, keramik dapat menunjang dalam teknologi energi yaitu sebagai bahan yang tahan panas.

2.    PENERAPAN HASIL PENEMUAN IPA DALAM KONSEP TEKNOLOGI

Dimuka telah dibicarakan bahwa IPA mempunyai peranan penting dalam perkembangan teknologi. Tetapi dalam berbagai masalah teknologi terdapat unsur yang tidak dijumpai dalam IPA yaitu masalah pengambilan keputusan. Masalah seperti ini dijumpai dalam perencanaan-perencanaan atau pembuatan suatu desain dalam pengambilan suatu keputusan disertakan pula berbagai persyaratan yang mengandung 4 unsur, yaitu :

a.    Model
Adalah suatu penggambaran permasalahan secara kuantitatif. Model dapat digunakan sebagai petunjuk bagi usaha-usaha penelitian atau penyelesaian suatu masalah. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu model. Pertama, realisme menyangkut seberapa jauh model matematis itu bila diterjemahkan kedalam kata-kata. Kedua, ketetapan, yakni kemampuan model itu diramalkan perubahan-perubahan yang bakal terjadi. Ketiga, generalitas, yakni seberapa jauh model itu dapat digunakan dalam situasi yang berbeda.

b.    Persyaratan atau kriteria
Adalah persyaratan yang menggambarkan tujuan atau sasaran dalam pengambilan keputusan misalnya untuk membuat desain pesawat dipilih daya angkut yang besar dan kecepatan yang tinggi.
c.    Kendala atau pembatasan
Adalah faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam desain atau pengambilan keputusan. Misalnya, dalam desain kendaraan angkut, syarat pencemaran harus sekecil mungkin.
d.    Optimasi
Adalah mencapai solusi yang terbaik, bila masalah tersebut telah dirumuskan dalam bentuk model dengan memperhatikan sarana dan perhitungan kendala. Contoh, dalam masalah transportasi industri perencanaan dalam desain dsb.

3.    Manfaat teknologi bagi kehidupan masyrakat

Hasil teknologi telah merasuk dalam kehidupan manusia sehari-hari sehingga orang menganggapnya sebagai suatu yang lumrah. Jika dahulu orang harus menempuh jarak antara jakarta-London dalam waktu beberapa tahun kini dapat ditempuh dalam waktu 20 jam saja. Sedangkan di bidang energi, manusia telah dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan cahaya matahari untuk membangkitkan tenaga listrik secara langsung.


4.    Perkembangan IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia

Setelah teknologi menempuh pertentangan amat pesat masa lalu hingga menyilaukan mata manusia, kini benar-benar orang mulai mempersoalkan akibat-akibat yang dibawa teknologi pada peradaban manusia secara keseluruhan. Pada hakikatnya hal tersebut tidak lain daripada menempatkan teknologi dalam fungsi sosial yang wajar. Apabila hal ini bisa dilakukan, teknologi dapat memberikan harapan yang cerah, oleh karena itu teknologi harus dapat merintis jalan ke arah pengadaan pangan, sandan dan penyediaan pemukiman manusia tanpa merusak tata lingkungan.
a.    Usaha pengadaan pangan
IPA dan teknologi telah demikian maju sehingga merupakan bagian dari hidup kita, termasuk dalam usaha pengadaan pangan dalam kaitannya maka sumbangan IPA dan teknologi dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1.    Mengembangkan tanah-tanah produktif
2.    Penyediaan pangan baru
b.    Sereal berprotein tinggi
Menurut John Axtell dan Rameshwar Singh dari Universitas Purdue pada tahun 1973 telah mengemumkan penemuan dua jenis sorgum berlisin tinggi. Setelah memeriksa 9.000 jenis sorgum dari seluruh dunia, para peneliti menemukan dua keturunan yang tak begitu dikenal dari ethopia (ethiopia adalah tanah leluhur sorgum) yang mengandung protein sepertiga lebih banyak dan lisin dua kali lebih banyak daripada jenis sorgum yang biasa ditanam orang.


c.    Membuat pangan baru
Berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang sudah ada produk yang dijual di pasaran bebas yaitu sejenis minuman yang dipelopori pembuatannya oleh vitasoy yang dibuat di Hongking sejak 30 tahun yang lalu.
d.    Protein sel tunggal
Dewasa ini kemungkinan yang paling banyak dibicarakan untuk menambah persediaan pangan penyangkut penggunaan organisme mikro sel tunggal, terutama jenis ragi tertentu untuk mengubah turunan minyak bumi atau sampah organik menjadi bentuk-bentuk protein yang dapat dimakan.
e.    Pembuatan produk daging tiruan
Cara lain untuk mengganti protein hewani dengan protein nabati adalah dengan produk peternakan imitasi, yang sesungguhnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Perkembangan teknik untuk memintal protein soya menjadi serabut yang prosesnya hampir sama dengan pemintalan benang tekstik sintetis.

f.    Penyediaan papan (pemukiman) tanpa merusak lingkungan
Berkat kemajuan IPA dan teknologi eksplorasi daratan untuk pemukiman sudah sangat lazim. Dibidang pemukiman telah dikembangkan teknik-teknik pemukiman untuk menggunakan tempat seefisien mungkin. Untuk kepentingan tersebut dikembangkan sistem rumah susun sampai dengan rumah-rumah berkontruksi tahan gempa dan sebagainya.

g.    Penyediaan sandang
Bahan sandang utama mula-mula diambil dan dibuat dari serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, baik yang diperoleh dari buah, dahan, daun atau akarnya misalnya kapas, katun, serat nanas, serabut kelapa dsb.
h.    IPA dan teknologi dalam peningkatan kesehatan
Berkat kemajuan IPA dan teknologi dengan ditemukannya mikroskop, sinar x, antibiotik, obat bius, transpalantasi, vaksinasi dibidang kedokteran dan pengobatan dalam upaya meningkatkan kesehatan. Penemuan dalam bidang ini telah membebaskan manusia dari bahaya penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar, pes, malaria, tbc dsb.
i.    IPA dan Teknologi dalam penyediaan energi
Masalah pokok dunia dimasa mendatang adalah keterbatasan sumber-sumber daya alam dan salah satu diantaranya adalah keterbatasan daya energi. Sumber daya energi yang paling tua mungkin diperoleh dari kayu bakar masih digunakan batu bara, minyak dan gas bumi yang semakin lama semakin menyusut jumlahnya sedangkan sumber daya air untuk pengadaan tenaga hidrolistik tidak mencukupi untuk menyediakan energi mendukung penduduk yang jumlahnya kian meningkat.
j.    IPA dan teknologi dalam perkembangan teknologi
Teknologi dalam tahap ini mengutamkan asas efesiensi secara sungguh-sungguh sehingga menghemat bahan bakar. Perkembangan teknologi ini menjurus pada pemanfaatan bahan-bahan hidrokarbon untuk membuat protein dan sebagai bahan bakar industri petrokimia. Sehingga sekarang ini kemungkinan besar reaktor fungsion telah dapat beroperasi sehingga kekurangan energi dapat diatasi.

5.    Perbandingan IPA dan teknologi di berbagai negara dalam perspektif sejarah
Perkembangan IPA dan teknologi di negara kita merupakan suatu masalah yang cukup suli karena masyarakat kita masih berada dalam posisi pemakai. Untuk negara-negara maju terdapat suatu kaidah bahwa

Untuk penelitian dan perkembangan mereka menyisihkan sekitar dua sampai tiga persen GNP untuk keperluan dan teknologi ini, hendaknya kita belajar dari apa yang terjadi di negara-negara maju. Rakyat di negara berkembang sebaiknya dapat menarik manfaat dari kemajuan teknologi oleh karena itu perlu sekali negara berkembang mempercepat proses pemindahan teknologi.
Sejarah perkembangan IPA menunjukkan 4 tahap dengan 4 loncatan yang berbeda. Setiap loncatan membuka era baru yang erat pula hubungannya dengan alam pikiran dimasa itu. Keempat loncatan tersebut yaitu :
1.    Revolusi pertama
Hasil-hasil yang dicapai dalam era ini ialah suatu pembuktian bahwa sifat alam dapat diletakkan dalam suatu diskripsi yang jelas dan pasti oleh karena itu dapat diramalkan secara teliti seperti gerak-gerik benda angkasa, peredaran bintang, munculnya komet dsb.
2.    Revolusi kedua
Era ini lebih memusatkan pada sifat-sifat kelistrikan dan kemagnetan benda sebagai keseluruhan dan juga mengenal sifat-sifat radiasi. Dalam hal ini pengetahuan memungkinkan telekomunikasi modern sebagai yang kita kenal kini.
3.    Revolusi ketiga
Era ini dimulai pada abad ke 20 dengan ditemukannya sifat kuantum cahaya oleh Maxplan. Era ini membawa revolusi secara menyeluruh dan pemikiran manusia tentang permasalahan ahli teknologi dari suatu negara ke negara lain.
4.    Revolusi keempat
Revolusi ini dimulai pada tahun 1938 dengan ditemukannya suatu tipe materi baru yang disebut partikel oleh Anderson tetapi kini pengetahuan tentang atom sudah  lebih dalam lagi, ternyata atom dari ini atom yang berisi partikel proton yang bermuatan positif dan neutron yang netron yang netral dan elektron yang bermuatan negatif yang berada pada kulit-kulit atom diluar inti atom. Kita tau atom adalah bagian-bagian zat yang amat kecil.

Wawasan Nasional Indonesia

          Wawasan Nasional Indonesia
  
 Wawasan nasional Indonesia ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan Wawasan Nasional, yaitu :
1.    Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan UU tersebut harus sesuai dengan hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2.    Pelaksanaan kehidupan bermasyrakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (Perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3.    Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
4.    Memperkuat komitmen politik terhadap partai dan lembaga pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5.    Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
a.    Kehidupan Ekonomi
1.    Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memiliki penduduk dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2.    Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
3.    Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
b.    Kehidupan Sosial
    Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi alam kehidupan sosial.  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan social, yaitu :
1.    Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyrakat yang berbeda, dari segi budaya, status social, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2.    Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
    Kehidupan pertahanan dan keamanan. Membangun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :
1.    Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2.    Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
3.    Membangun TNI yang professional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia. Kata Indonesia sebenarnya terlahir belum begitu lama, yaitu beberapa waktu sebelum diproklamirkan kemerdekaan tahun 1945. Kata Indonesia didedikasikan untuk bangsa ini agar menjadi pusatnya kebudayaan Asia. Para pencetus nama tersebut antara lain adalah presiden pertama negara kita yaitu Ir. Soekarno.

    Kekuasaan Bangsa Indonesia
    Dalam sejarah bangsa Indonesia, dibumi Nusantara telah tumbuh dan berkembang kerajaan-kerajaan, dari kerajaan Kutai di Kalimantan Timur pada abad ke-4 SM sampai kerajaan Mataram pada abad ke-18 M. kerajaan-kerajaan yang ada selama kurung waktu tersebut berdaulat sendiri bagaikan sebuah Negara.
    Pada abad ke-14 penjajah mulai masuk menguasai perdagangan di Nusantara, dan berujung pada penguasaan wilayah (territorial) atau sebagai penjajah. Kehadiran Belanda dan Inggris, Portugal dan Jepang membuat sejarah kelam bangsa Indonesia di alam penjajahan. Perjuangan mengusir penjajah tidak pernah berhasil karena tidak adanya “persatuan dan kesatuan” di antara kerajaan yang ada di nusantara. Perjuangan mengusir penjajah itu dilakukan sendiri-sendiri. Kemajemukan suku bangsa yang ada dan lokasi atau kedudukan kerajaan yang “terpisah” oleh laut selat mempermudah untuk dipecah atau di adu domba.
    Baru pada tahun 1908, tepatnya pada tanggal 29 Mei 1908 dengan berdirinya Budi Utomo, Gagasan mempersatukan bangsa Indonesia dimunculkan, melalui bidang-bidang pendidikan dan pengajaran itu berkembang ke bidang-bidang lainnya. Tonggak sejarah bangsa Indonesia “SUMPAH PEMUDA” yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 mencatat hal itu. Bertanah dan air tidak dipisahkan melainkan satu kesatuan, konsep laut atau selat yang memisahkan pulau-pulau dengan sendirinya diganti dengan perairan yang “menghubungkan” pulau-pulau yang ada menjadi satu kesatuan. Disini perairan merupakan suatu bagian yang interal dari ribuan pulau yang ada di Nusantara. Tanah air Indonesia merupakan tempat dilahirkan, tempat menyambung kehidupan dan tempat mengakhiri kehidupan.

   Geopolitik Indonesia
    Geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan Pancasila, sehingga tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan. Geopolitik dan geostrategi bagi bangsa Indonesia hanya merupakan pembenaran dari kepentingan dan cita-cita nasional. Agar berhasil guna, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan-kemampuan static maupun dinamik di bidang kesejahteraan dan keamanan.
    Jika dikaji lebih jauh, posisi silang negara Indonesia itu tidak hanya mengenai segi fisik-geografisnya saja, melainkan mengenai aspek-aspek kehidupan sosial, yaitu :
a.    Demografi (kependudukan) antara daerah yang berpenduduk padat diutara dan daerah yang berpenduduk jarang di selatan.
b.    Ideologi antara komunisme di utara dan liberalism di selatan.
c.    Politik antara demokrasi rakyat di utara (Asia Daratan bagian utara) dan demokrasi parlementer di selatan.
d.    Ekonomi antara system ekonomi terpusat di utara dan system ekonomi liberal di selatan.
e.    Sosial antara komunisme atau sosialisme (komune) di utara dan individualisme di selatan.
f.    Budaya antara kebudayaan timur di utara (Budha/Kong Hu Chu) dan kebudayaan barat di selatan.
g.    Hamkan antara sistem pertahanan kontintual (kekuatan di darat) di utara dan system pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
 
  Dasar  Pemikiran Wawasan Nasional
    Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia. Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari kondisi nyata. Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari :
1.    Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila manusia Indonesia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak dan daya pikir, sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesama, lingkungan, alam semesta dan dengan Penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, karsa dan karya untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi.
2.    Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan. Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tingkah laku negara. Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah territorial yang dibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale Zeen Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/territorial Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia. 13 Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya : batas laut territorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.
    Ras suku bangsa yang ada di dalamnya harus dipandang sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Sesuai dengan prinsip-prinsip kebangsaan yang kita anut. Setiap kelompok ras atau suatu bangsa mempunyai peluang yang sama dalam pembangunan bangsa, karena semua warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan. Kebudayaan dari kelompok ras maupun suku bangsa yang ada dan tumbuh serta berkembang di dalam wilayah nusantara merupakan “kekayaan” bangsa tidak harus lenyap atau hilang. Tetapi harus dilestarikan dan dikembangkan menjadi kebudayaan nasional secara selektif. Di sinilah revalansi makna piteka “Bhineka Tunggal Ika”.

Selasa, 17 April 2012

Resume Filsafat Ilmu

Nama                :Yusnillah Sari
Mata Kuliah     : Filsafat Ilmu
Dosen               : Erfina, S.Sos
Bab 1 : Pengenalan Ilmu Filsafat
    Filsafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang terkait dengan perihal kebijaksanaan. Beberapa langkah menuju kebijaksanaan itu antara lain adalah membiasakan diri untuk bersikap kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang selama ini sangat kita junjung tinggi, berusaha untuk memandukan (sintetis) hasil bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsistententang alam semesta beserta isinya, mempelajari dan mencermati jalan pemikiran para filsuf untuk memecahkan masalah kehidupan yang bekembang saat ini, dan menelusuri butir-butir hikmah yang terkandung dalam ajaran agama.
    Filsafat secara etimlogis berasal dari bahasa Yunani philosophia, philos (suka, cinta atau kecenderungan akan sesuatu), shopia (kebijaksanaan). Beberapa cara berfikir kefilsafatan antara lain adalah radikal, universal, konseptual, koheren dan konsisten, sistematik, komprehensif, bebas dan bertanggung jawab. Ada beberapa gaya berfilsafat yaitu berfilsafat yang terkait erat dengan sastra, berfilsafat yang dikaitkan dengan social politik, filsafat yang terkait erat denan metodologi, berfilsafat yang dikaitkan dengan kegiatan analisis bahasa, berfilsafat yang dikaitkan dengan menghidupkan kembali pemikiran filsafat di masa lampau, berfilsafat dikaitkan dengan filsafat tingkah laku atau etika. Ada beberapa bidang utama dalam filsafat seperti metafisika, epistemologi, dan aksiologi, merupakan landasan pengembangan ilmu pengetahuan.
Prinsip-prinsip dalam berfilsafat. Pertama, meniadakan kecongkakan maha tahu sendiri. Kedua, perlunya sikap mental berupa kesetiaanpada kebenaran (a loyality to truth). Ketiga, memahami secara sungguh-sungguh persoalan-persoalan filsafati serta berusaha memikirkan jawabannya. Keempat, latihan intelektual itu dilakukan secara aktif dan dari waktu ke waktu dan diungkapkan baik secara lisan maupun tulisan. Kelima, sikap keterbukaan diri.


II. Ilmu Dalam Peradaban-peradaban Lain
    Kebudayaan Islam paling relevan bagi ilmu Eropa. Bukan sekedar karena dekatnya hubungan antara Islam dengan Judaisme dan Kekristenan, melainkan juga karena adanya kontak kultural yang aktif antara negeri-negeri berbahasa Arab dengan Eropa Latin pada masa-masa yang menentukan. Ironisnya zaman kebesaran Islam bersamaan waktunya dengan titik nadir kebudayaan di Eropa Barat. Kontak antara Islam dan Eropa Latin sebagian besar berlangsung melalui Spanyol, di mana orang-orang Kristen dan Yahudi dapat bertindak sebagai perantara dan penerjemah. Abad ke-12 menunjukkan adanya suatu program penerjemahan besar-besaran karya-karya berbahasa Arab ke dalam bahasa Latin, mula-mula di bidang astrologi, dan magis, kemudian di bidang kedokteran dan akhirnya di bidang filsafat dan ilmu.
    Peradaban India yang tertua sampai sekarang masih hidup. Peradaban itu telah mencapai tingkat teknologiyang tinggi sejak tahap awalnya. Jelas terlihat bahwa matematika India, dengan system bilangan dan perhitungannya yang telah berkembang cukup tinggi, mempengaruhi aljabar Arab, juga melengkapi angka-angka utama arab (yakni, Sembilan digit dan satu angka nol dalam suau system nilai-tempat. Oleh karena itu prestasi-prestasi Eropa dan India tak dapat dibandingkan secara ketat melainkan harus dianggap sebagai sebagai saling melengkapi satu sama lain.
    China memunculkan tantangan yang lebih besar kepada sejarawan ilmu Eropa. Dalam karyanya yang monumental, sejarawan ilmu inggris, Joseph Needham, telah menunjukkan pola-pola penyampaian serangkaian penemuan-penemuan penting dari Cina begian barat. Selama beberapa abad Jepang merupakan jajahan kultural Cina. Jepang mengalami penyingkapan singkat dalam ilmu dan agama Barat sebelum para penguasanya di penghujung abad ke-17 memutuskan untuk menutup pintu pada pengaruh-pengaruh yang dianggap membahayakan. Para Ilmuwan Jepang, para teknisi dan orang-oang awam masa kini memutuskan untuk menjalani hidup dalam dua sisi sebagian dalam dunia yang hiper modern dan sebagian lagi masih dalam salah satu tradisi kuno yang ketat.

III. Penciptaan Ilmu Eropa
    Penciptaan Ilmu Eropa mempunyai dua fase; pertama, perkembangan teknis di abad ke-16, dan kedua, revolusi filosofis di abad ke-17. Sejak itu muncullah gagasan ilmu yang berlaku hingga saat ini. kata Ilmu dan nenek moyangnya Yunani dan Latin adalah suatu hal yang sudah tua, dengan arti-artinya yang terus-menerus berubah. Konsepsi pengetahuan yang berlaku masa itu masih bebeda secara radikal dengan konsepsi masa kini. Pada masa itu umumnya diterima bahwa pernah ada suatu zaman keemasan ketik semua hal diketahui (ketika semua manusia masih berdiam di Taman Eden dan barangkali di zaman Kuno atau Zamannya para bijaksana). Tahun 1413 merupakan saat permulaan begi ekspansi Eropa, saat pertama kali bangsa Eropa menyerbu pantai Afrika, tepat 500 tahun sebelum perang dunia I, awal pemisahan kekaisaran-kekaisaran Eropa.
    Pada abad ke-17 terjadi perumusan kembali yang radikal terhadap objek-objek, metode-metode dan fungsi-fungsi pengetahuan ilmiah. Target utama serangan para revolusioner ialah pendidikan tradisional yang lebih tinggi yang disebut Skolastik. Para nabi tokoh-tokoh revolusioner abad ke-17 ialah Francis Bacon di Inggris dan Galileo Galilei di Italia. Karakter khusus ilmu Eropa dapat dijelaskan melalui keadaan-keadaan ketika para ilmuwan menggarap bahan-bahan yang diwarisi selama dua fase berturut-turut. Hal itu mencakup prinsip dasar pengenalan dunia alamiah melalui argument demonstrative, prinsip yang pertama kali dicapai dalam kebudayaan Yunani, kemudian dipungut oleh peradaban Islam namun bukan yang lain.
    Ilmu Eropa berhutang budi pada keberhasilan-keberhasilan masa lampau dan karakter khususnya yang mempunyai andil pada metafisika dan metode-metodenya, ciri-ciri dasar masyrakat Eropa: individualism agresif yang ditempa oleh suatu Prinsip bekerja sama untuk kemaslahatan umum.



IV. Ilmu di Zaman Revolusi Modern
    Menjelang abad ke-18, mulailah revolusi industry yang mentransformasikan Eropa dari masyrakat agraris menjadi masyrakat perkotaan, pada akhir abad inilah terjadi Revolusi Prancis, saat mana ide-ide politik modern dipraktekkan untuk pertama kali. Dalam transformasi industry eropa yang bertahap namun mendalam, sumbangan langsung ilmu, pada mulanya kecil. Kebanyakan kemajuan awal berasal dari rasionalisasi teknik-teknik kerajinan dan penemuan-penemuan mesin sederhana untuk menggantikan penggarapan-penggarapan manual. Sumbangan revolusi Industri kepada ilmu, petama-tama tidak langsung. Dalam rangka industralisasi daerah-daerah Inggris (Lowlands Scotland, Midlands dan Cornwall), dikembangkanlah suatu pertemuan resmi untuk hasil-hasil ilmiah.
    Permulaan yang agak lebih awal dari revolusi Industri adalah gerakan yang berpusat di Prancis, yang pertama kali membawa ilmu memasuki bidang politik. Gerakan ini dinamai pencerahan (Enlightenment). Ilmu alam mempunyai peran yang signifikan pada saat Revolusi Prancis. Gaya dominan ilmu di zaman Revolusi ialah matematis. Pada puncak revolusi muncul gerakan balik dalam ilmu yang menyalahkan pendekatan matematis karena bersifat steril dan elitis. Sebagai mana dalam revolusi Prancis, pada waktu yang sama, filsafat alam (Naturphilosophie) tumbuh subur di Jerman. Di Inggris, pengaruh-pengaruh naturphilosophie sebagian besar terlihat dengan jelas pada penyair-penyair romantic. Prestasi-prestasi ilmiah pada penyokong Naturphilosophie yang masih ada sampai sekarang hanya sedikit, walaupun barangkali banyak lagi yang dapat dikenali bila dilakukan penelitian historis yang lebih simpatik. Akhirnya naturphilosopie menjadi suatu pemikiran ortodoksi melalui para professor universitas. Para pendiri ilmu eksperimental di Jerman pada tahun 1830-1840 merasa jalannya dirintangi oleh mereka dan terjadilah pertarungan-pertarungan sengit walaupun para ilmuwan menang, namun selama beberapa generasi mereka selalu dihantui oleh hantu naturphilosophie, dan mereka bereaksi dengan mengekang semua tendensi-tendensi spekulatif yang paling keras, memperkuat sifat kering dan gaya tak manusiawi ilmu yang dipandang oleh para penyair dengan perasaan jijik.

V. Etika (Filsafat Moral)
    Etika secara etemologi berasal dari kata Yunani, yakni ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Secara terminology, etika adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik buruk. Etika dapat dibagi menjadi etika deskriptif dan etika normatif. Etika deskriptif hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan apa adanya, tidak memberikan penilaian, tidak memilih mana yang baik dan mana yang buruk, tidak mengajarkan bagaimana seharusnya berbuat. Etika normatif sudah memberikan penilaian mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak.
    Pembagian etika antara lain adalah etika individual dan etika social. Etika individual membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia secara individu. Etika social membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan orang lain. Moral berasal dari kata Latin yaitu Mos jamaknya Mores yang berarti adat atau cara hidup. Etika dan moral sama artinya, tetapi dalam kehidupan seharihari digunakan untuk mengungkapkan kesadaran bahwa kewajiban moral itu bersifat mutlak, mengungkapkan Rasionalitas kesadaran moral, mengungkapkan segi tanggung jawab subjektif. Ada banyak macam norma. Ada norma khusus, yaitu norma yang hanya berlaku dalam bidang dan situasi yang khusus. Norma umum ada tiga macam yaitu norma sopan santun, norma ini menyangkut sikap lahiriah manusia. Norma hukum, adalah norma yang dituntut dengan tegas oleh masyrakat karena dianggap perlu demi keelamatan dan kesejahteraan umum. Norma moral, adalah tolak ukur yang dipakai masyrakat untuk mengukur kebaikan seseorang.
Menurut Bartens ada empat perbedaan sangat penting antara etika dan etiket yaitu etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia, sedangkan etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, sedangkan etika selalu berlaku juga kalau tidak ada saksi mata. Etiket bersifat relative, sebaliknya etika jauh lebih absolut. Etiket hanya memandang manusia dari lahiriahnya saja, sedangkan etika menyangkut manusia dari segi dalam.
 
VI. Estetika
Estetika dari kata Yunani aesthesis atau pengamatan adalah cabang filsafat yang berbicara tentang keindahan. Objek dari estetika adalah pengalaman akan keindahan. Estetika dibedakan menjadi estetika deskriptif dan estetika normatik. Estetika diskriptif menggambarkan gejala-gejala pengalaman keindahan, sedangkan estetika normatik mencari dasar pengalaman itu. Banyak pemikir sejarah telah berbicara tetang music, dari Konfusius, Pythagoras, Plato dan Aristoteles sampai Schopenhauer, Nietzche dan Popper. Perbedaan lain dari Estetika adalah estetis filasafati dengan estetis ilmiah. Perbedaan itu terlihat dari berlainannya sasaran yang dikemukakan.
 The Liang Gie merumuskan sasaran-sasaran itu adalah keindahan, keindahan dalam alam dan seni, keindahan khusus pada seni, keindahan ditambah seni, seni, citarasa, ukuran nilai baku, keindahan dan kejelekan, nilai non moral, benda estetis dan pengalaman estetis. Keindahan menurut etimologi berasal dari bahasa Latin bellum akar kata bonum yang berarti kebaikan. Keindahan menurut luasnya dibagi menjadi tiga, yaitu keindahan dalam arti yang terluas, keindahan dalam arti estetis murni, keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Teori-teori dalam keindahan yaitu teori subjektif dan objektif, teori pertimbangan, teori bentuk estetis.
Nilai seni antara lain adalah nilai kehidupan, nilai pengetahuan, nilai keindahan, nilai indrawi dan nilai bentuk, dan nilai kepribadian. Seniman dalam menciptakan hasil karyanya ada beberapa teori, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh The Liang Gie (1983) yaitu teori metafisis, teori ekspresi (pengungkapan), teori psikologis, dan teori permainan (Play Theory). Seni sebagai hasil kreasi manusia mempunyai bentuk dan corak yang beraneka ragam. Aliran-aliran dalam seni itu adalah aliran naturalisme, aliran expressionisme dan aliran Impressionisme.


VII. Filsafat Manusia
    Titik tolak dalam filsafat manusia ialah bertolak dari pengetahuan dan pengalaman manusia, serta dunia yang secara wajar ada pada setiap individu yang dimiliki oleh semua orang secara bersama-sama, yang dari situlah sang ilmuwan membangun ilmunya, sang seniman menciptakan karyanya, sang ahli sejarah menelusuri waktu yang telah silam, dan ahli teologi menafsirkan sabda Ilahi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa manusia itu terdiri atas dua aspek yang esensial, yakni tubuh dan jiwa. Aspek materialism berpandapat bahwa yang penting adalah tubuh manusia. Aliran spiritualisme berpendapat bahwa yang terpenting dalam diri manusia adalah jiwa. Aliran dualisme berpendapat bahwa tubuh dan jiwa sama pentingnya.
    Manusia didefinisikan animal rationale (Aristoteles), seekor hewan yang dilengkapi dengan akal budi. Rene Descartes mengatakan bahwa manusia merupakan gabungan dari dua substansia, yaitu substansia yang dapat berpikir (jiwanya, rohaninya), dan substansia yang terhampar dalam ruang (raganya, jasmaninya).
    Kata Antropologi berasal dari kata antropos yang berarti manusia dan logos yang berarti pikiran. Secara historis perkembangan filsafat antropologi dirangsang oleh masalah-masalah yang timbul dari krisis ilmu pengetahuan pada beberapa saat tertentu. Perhatian filsafat antropologi diarahkan kepada manusia yang bertanya tentang dirinya, karena filsafat antropologi sebagai salah satu cabang metafisika.
    Filsuf A. Comte yang berpendapat bahwa dari segi pengetahuan kita berturut-turut melewati tiga tahap (stadia) yang berbeda, yaitu Tahap teologis atau tahap yang berdasarkan fantasi, tahap metafisis atau tahap yang abstrak, dan tahap ilmiah atau positif.
    Aliansi atau keterasingan dalam pekerjaan pada pokoknya mempunyai dua segi, yakni keterasingan manusia dari pekerjaannya dan keterasingan dari orang lain. Menurut Erich Fromm dimensi keterasingan itu adalah keterpisahan, ketidakberdayaan, kecemasan, kesemuan, dan penolakan diri.

VIII. Filsafat Sosial (Masalah Hukum dan Keadilan)
    Yang dimaksud Filsafat social menurut Gordon Graham adalah filsafat yang mempertanyakan persoalan kemasyrakatan (society), pemerintahan (government), dan negara (state). Yang membedakan norma hukum dari norma umum lainnya adalah kalau berlaku kurang sopan maka akan dipukul orang,  kalau berlaku amoral maka akan ditegur atau dijauhi orang, kalau berlaku melanggar hukum akan ditangkap, dihadapkan ke pengadilan dan dijatuhkan hukuman. Fungsi hukum yang paling dasar adalah mencegah konflik kepentingan dipecahkan dalam konflik terbuka, artinya semata-mata atas dasar kekuatan dan kelemahan pihak-pihak yang terlibat.
    Hukum yang hakiki harus pasti dan adil. Pasti sebagai pedoman kelakuan dan pedoman kelakuan itu harus menunjang suatu tatanan yang dinilai wajar. Kepastian hukum yang pertama berarti kepastian dalam pelaksanaannya, yang dimaksud adalah bahwa hukum yang resmi diperundangkan dilaksanakan dengan pasti oleh negara. Sifat hakiki yang kedua adalah keadilan. Tuntutan keadilan adalah dalam arti formal keadilan menuntut bahwa hukum berlaku umum.
Istilah Inggris justice berasal dari perkataan lain justitia, yang kata dasarnya jus. Perkataan jus berarti hukum atau hak. Dengan demikian, salah satu makna dari justice ialah hukum (law).
The Liang Gie dalam bukunya teory-teory keadilan membagi teory keadilan dalam tiga bagian, yaitu teori klasik, teori keadilan abad pertengahan, dan teori keadilan pada zaman modern. Keadilan social belum dipersoalkan di zaman feodalisme. Feodalisme adalah ketidaksamaan hak para raja dan kaum bangsawan untuk memperoleh pelayanan pekerjaan masyrakat lain, dianggap sesuatu yang wajar. Keadilan merupakan suatu masalah structural. Kemiskinan bukan sesuatu yang harus diterima, yaitu kesadaran bahwa hubungan antar golongan dalam masyrakat ditentukan oleh mereka yang menjalani produksi.


IX. Sejarah Filsafat Barat
    Lahirnya filsafat di Yunani diperkirakan pada abad ke-6 SM. Timbulnya filsafat di tempat itu disebut peristiwa ajaib (the greek miracle). Ada beberapa faktor yang mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya filsafat di Yunani. K. Bertens menyebutkan ada tiga factor yaitu :
1.    Pada bangsa yunani, seperti bangsa-bangsa sekitarnya, terdapat suatu mitologi yang kaya dan luas.
2.    Kesusasteraan Yunani
3.    Pengaruh ilmu pengetahuan sudah terdapat di Timur Kuno.
Sejarah filsafat barat dibagi dalam empat periode, yaitu zaman filsafat yunani kuno (600 SM-400 M), Zaman kuno meliputi zaman filsafat pra-Socrates di Yunani. zaman keemasan filsafat Yunani, masa helinitis dan Romawi, pada masa ini muncul beberapa aliran yaitu Stoisisme, Epikurisme, Skeptisisme, Eklektisisme, Neo Platonisme. Zaman abad pertengahan, pada zaman ini mengalami dua priode yaitu periode Partistik dan periode Skolastik. Zaman modern, dimulai dengan masa renaissance yang berarti kelahiran kembali, yaitu usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik (Yunani Romawi) dan masa kini, dimulai pada abad ke-19 dan 20 dengan timbulnya berbagai aliran yang berpengaruh seperti Positivisme, Marxisme, Eksistensialisme, Pragmatisme, Neo Kantianisme, Neo Tomisme, dan Fenomenologi.

X. Sejarah Filsafat Timur
    Filsafat Cina erat hubungannya dengan keadaan alam dan masyrakat. Filsafat cina mempunyai ciri khusus, yaitu yang menjadi tema dari filsafat dan kebudayaan adalah perikemanusiaan atau ‘jen’. Menurut Confusius ‘jen’ itu menpunyai dua segi, yaitu segi positif : Chung dan segi negative : Shu.
    Filsafat Cina dibagi dalam empat periode, yakni zaman Kuno (600-200 SM), zaman ini ditandai dengan munculnya aliran-aliran filsafat klasik antara lain Konfusianisme – Ju Chia, Taoisme : Tao te Chia, Mazhab Yin Yang, Mohisme atau Mo Chia, Dialektisisme : Ming Chia, Legalisme : Fa Chia. Zaman pembaruan, zaman ini ditandai dengan masuknya Budhisme dari India, yang kemudian berkembang pesat di Cina dan memberikan warna baru bagi pemikiran kefilsafatan di Cina. Zaman Neo-Konfusianisme, zaman ini ditandai dengan adanya gerakan untuk kembali kepada ajaran-ajaran konfusius yang asli. Zaman Modern, pada zaman modern pemikiran kefilsafatan sangat banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran yang berasal dari barat, hal ini karena banyaknya paderi-paderi yang masuk ke daratan Cina.
    Menurut Rabindranath Tagore (1861-1941) filsafat India berpangkal pada keyakinan bahwa ada kesatuan fundamental antara manusia dan alam, harmoni antara individu dan kosmos.
    Pemikiran dalam filsafat Islam dimulai kira-kira pada Tahun 700 M, dan periode ini sering dinamakan periode skolastik sampai pada tahun 1450. Filsafat skolastik Islam dibagi menjadi dua periode yaitu Periode Mutakallimin dan periode Filsafat Islam.